Thursday, December 29, 2016

Inilah Cerita SEDIH Di Balik Akhir Perjalanan Karir Paolo Maldini, Benarkah ULTRAS Tidak Menyukai Maldini??

Inilah Cerita SEDIH Di Balik Akhir Perjalanan Karir Paolo Maldini, Benarkah ULTRAS Tidak Menyukai Maldini??
Mei 2009,laga terakhir sang bandiera Paolo Maldini di San Siro..ada sekitar 70,000 milanisti hadir untuk melepas pahlawan mereka.
Di hari itu hampir setiap fans memegang banner atau syal mereka masing-masing untuk merayakan akhir karir yang luar biasa Untuk sang kapten.bahkan para pemain Roma pun (lawan Milan saat itu) memasuki lapangan dengan mengenakan kaos bertuliskan GRAZIE PAOLO. massive respect.”
saat para pemain berbaris untuk berfoto, Paolo memberi salam kepada keluarganya yang hadir di tribun. suasana yang pasti sangat emosional saat itu.sejenak Paolo melirik ke arah Andrea Pirlo, yang mulai mewek.Paolo berkata pelan kepadanya, “teman, ayolah, jangan nangis sekarang.”memang, saat itu belum saatnya bersedih ria.laga vs Roma harus dimenangkan agar Milan bisa lolos ke zona CL. secara umum, ini laga penting.”
TAPI, justru di momen Special dan penting seperti ini lah, Curva Sud Milano, fans paling fanatik Milan, memutuskan untuk bersikap “BERBEDA”Pada saat di laga itu itu Curva Sud Milano memasang sebuah banner besar dengan kalimat yang sangat kontroversial.”
banner CSM: “GRAZIE KAPTEN, DI LAPANGAN KAMU SANG JUARA, TAPI KAMU KURANG MENGHORMATI ORANG-ORANG YANG MEMBUATMU KAYA RAYA.” #‎PaoloMaldini”
yang dimaksud CSM tentu adalah mereka merasa bahwa Paolo Maldini kurang menghormati para ultras.
KENAPA BEGITU?
sebagian kecil fans menodai perayaan sebuah akhir karir fenomenal sang Legenda kita. Dan salah satu duta terhebat sepakbola, teladan fair play.
laga akhirnya kick-off. Milan sempat menyamakan kedudukan dua kali, sebelum akhirnya kalah 2-3.kekalahan yang sangat disayangkan. tapi yang lebih menyedihkan adalah episode (atau insiden?) yang terjadi selanjutnya. #PaoloMaldini
begitu peluit terakhir berbunyi, para pemain Milan berlari menghampiri Paolo. menyalaminya dan memeluknya dengan penuh Emosional dan berlinang air Mata. begitu juga para pemain Roma.
mungkin karena sakit hati, Paolo tadinya enggan melakukan Lap of Honor, tapi setelah dibujuk pemain lain, akhirnya Paolo melakukannya.
Paolo Maldini berlari mengitari lapangan menyapa para fans. ketika menghampiri Curva Sud, para ultras membentangkan banner kedua.
banner CSM: “SELAMA 25 TAHUN KARIRMU, KAMU MENERIMA PUJIAN & TERIMA KASIH DARI ORANG-ORANG YANG KAU CAP SEBAGAI MATA DUITAN DAN GEMBEL.””
rupanya ultras CSM ini udah niat banget mao nyerang Paolo Maldini, justru di hari paling emosional baginya. apapun alasannya, jahat yak
banner (atau striscioni) adalah bagian dari budaya ultras, biasanya ditujukan untuk mengkritik manajemen klub, bukan pribadi. #PaoloMaldini”
namun, Paolo Maldini adalah pengecualian bagi ultras CSM. mereka benar-benar ingin “meluruskan masalah” secara personal.gak cukup hanya dua banner itu, ultras CSM mengorek luka lebih dalam ke dada Paolo dengan membentangkan jersey raksasa No. 6 milik Baresi.
dalam situasi normal, memang gak ada salahnya memasang jersey raksasa No. 6 BARESI. tapi di laga perpisahan Paolo Maldini????
ITU SALAH
Paolo Maldini makin tersentak, terluka. dengan tatapan tajam ke arah Curva Sud, Paolo bertepuk tangan dan mengacungkan jempolnya. tepat di momen menyedihkan itu, Paolo Bahkan sempat terlihat spontan bergumam “figli diputtane” (sons of bitches) ke arah ultras CSM.”
setelah laga, di tanya tentang insiden itu Paolo hanya berkomentar: “aku bangga bahwa aku bukan salah satu dari mereka.” #‎CurvaSudMilano”
pertanyaan utamanya: KENAPA KOK CURVA SUD BISA SAMPE BERSIKAP KAYA GITU KEPADA MALDINI ??
jurnalis Gazzetta dello Sport mencoba mencari tahu ada motif apa dibalik perlakuan gak terhormat Curva Sud Milano terhadap Paolo Maldini.
pemimpin ultras CSM, Giancarlo Lombardi: “Maldini jarang menunjukkan rasa hormat kepada kami di masa lalu. kami ingin meluruskan masalah kita.”
KITA FLASHBACK SEJENAK
kembali ke 2005, asal mulanya saat Milan secara mengejutkan kalah dari Liverpool setelah unggul 3-0 di babak pertama final CL di Istanbul. saat Milan kembali dari Istanbul, di airport Malpensa mereka dihampiri oleh beberapa fans,Fans meminta para pemain untuk minta maaf ke mereka.
pada saat itu lah, Paolo Maldini, mewakili pemain lainnya, menghadiri para fans itu (CSM) dan memanggil mereka mata duitan dan gembel. WHY ?? KENAPA MALDINI SEPERTI ITU?
kenapa Paolo Maldini mencap para ultras CSM itu dengan sebutan mata duitan?diduga keras, sebelum laga Milan vs Liverpool, ultras CSM menjual jatah tiket mereka (lebihan) dengan harga mahal kepada fans Liverpool.”
Paolo berpendapat, idealnya ultras menjual tiket itu kepada sesama milanisti, meski dengan harga standar. karena itulah –> cap mata duitan.”
selain itu, Paolo juga merasa bahwa dengan sikap tercela mereka itu, para ultras gak pantas dapat ucapan maaf dari para pemain Milan.MAKIN PANAS NIE HAWANYA
Istanbul 2005 baru insiden pertama awal permusuhan Curva Sud Milano dengan Paolo Maldini. insiden kedua terjadi tahun 2007 di Athena.”
2007 di Athena,Milan vs Liverpool (lagi). Milan berhasil balas dendam kepada Liverpool dengan kemenangan 2-1. apa yang terjadi dibalik itu?”di Athena, banyak ultras yang bermasalah dengan polisi, dan mereka ngambek karena Paolo memutuskan untuk gak turut campur masalah mereka.
setelah insiden yang terjadi di Malpensa tahun 2005, rasanya keputusan Paolo gak turut campur masalah ultras CSM sangat bisa dimengerti.
CSM kecewa dengan sikap Paolo, ultras CSM protes (atau ngambek?). mereka memboikot laga SuperCup Eropa (vs Sevilla) di Monaco. Milan menang 3-1.gak cukup sampe situ. ngambeknya ultras Curva Sud berlanjut sampe beberapa bulan untuk laga kandang Milan di musim 2007-08. mereka absen.
KEMBALI KE ROMAsetelah laga vs Roma (2009) Paolo bilang ke Gazzetta:”aku gak tau kenapa mereka memutuskan untuk memperpanjang masalah itu sampe sekarang.””
Paolo Maldini: “aku memang gak pernah punya hubungan deket sama fans, tapi sama sekali bukan karena aku sombong.”
Paolo Maldini: “dengan nama belakangku, aku harus selalu membuktikan diri, jadi aku mau dinilai hanya dari performaku di lapangan.”
Paolo Maldini: “mungkin aku terlalu fokus pada penampilan di lapangan – ku rasa mereka menganggap ini sebuah kesombongan.” #CurvaSudMilano”
ditanya soal komentar kerasnya setelah laga vs Roma ,Paolo Maldini masih tetap pada pendiriannya bahwa dia gak pantas dipermalukan seperti ini.
Paolo Maldini: “responku berdasar naluri atas tindakan yang udah direncanakan selama berhari-hari, berbulan-bulan, mungkin bertahun-tahun.”
Paolo Maldini: “aku gak sempat berpikir panjang saat itu. aku sedang terluka.” GW JADI IKUT SEDIHH
tapi ada lagi hal yang menyakitkan Paolo Maldini. pihak klub ternyata gak mengambil tindakan apapun atas perilaku ultras CSM saat itu.”WHAT ??
Paolo Maldini: “aku gak suka bahwa klub memutuskan untuk diam dalam masalah ini. gak ada kata-kata solidaritas untukku.”
Paolo Maldini lalu melanjutkan ceritanya (curhat) kepada Gazzetta dello Sport. TERNYATA dari dulu dia udah dimusuhin ultras.
Maldini: “musim 1997-98, aku baru jadi kapten selama 6 bulan, dan mereka mulai menganggap bahwa aku gak pantas pake ban kapten.”
Maldini: “mereka bahkan memasang banner di depan rumahku, tulisannya: KURANGI HOLLYWOOD DAN PERBANYAK KERJA KERAS.””
FYI, HOLLYWOOD adalah sebuah diskotik di Milano tempat para pemain bola, dan selebriti lainnya, biasa nongkrong, termasuk Paolo Maldini cs.tapi Paolo gak menanggapi berlebihan insiden banner itu. dia malah mencoba mengambil pelajaran dari situ. #CurvaSudMilano”
setelah insiden di San Siro itu, simpati malah datang dari pihak di luar klub untuk Paolo Maldini. dari komunitas sepakbola dunia.Pep Guardiola salah satunya, mendedkasikan gelar Juara CL Barcelona (setelah menang atas MU) kepada Paolo Maldini.
Pep Guardiola: “Paolo dikagumi oleh seluruh Eropa. aku persembahkan kemenangan (Liga Champions) ini untuknya.”RESPECT
gak mau ketinggalan dari Pep. atau karena gak enak hati. di hari yang sama Adriano Galliani akhirnya menulis surat terbuka kepada Paolo.
begini isi surat Adriano Galliani kepada Paolo Maldini (untuk mengklarifikasi sikap klub atas insiden dengan ultras CSM).
Galliani: “dear Paolo. aku baca wawancaramu, dan aku memahami kesedihanmu.”
Galliani: “kamu tau, aku juga harus dikawal selama 2 tahun terakhir ini karena orang-orang yang sama yang menyerangmu (ultras).”
Galliani: “aku lah yang mengambil keputusan untuk diam. bukan hanya karena aku disarankan diam, tapi juga karena aku yakin, dan masih yakin bahwa diam adalah senjata paling efektif, dan aku gak mau meladeni orang-orang ini setelah apa yang terjadi hari minggu lalu.”
Galliani: “salam hormat, Adriano Galliani.” demikian isi sura Galliani, mewakili klub, kepada Paolo Maldini.”
ntah bermula dari insiden ini atau bukan, seperti kita tau, hubungan Paolo Maldini dengan klub saat ini memang kurang ideal.DINGIN
bisa jadi ini juga alasan kenapa sampai saat ini Paolo Maldini belum juga mendapat tawaran untuk jadi bagian dari manajemen Milan.karena ultras memusuhi Paolo Maldini, mungkin klub takut kehilangan dukungan ultras jika Paolo jadi bagian dari klub. MAYBE YES MAYBE NO
kita harap aja semua kekakuan ini bisa mencair secepatnya. malah di saat peralihan kayak sekarang ini, klub sangat butuh Paolo Maldini.”
setelah tau cerita ini, gw pribadi jujur aja gak terlalu mengagungkan ultras Curva Sud Milano, meski dengan tetep rasa hormat gw buat mereka.
Mungkin benar bahwa tanpa fans seorang pemain gak berarti apa-apa, tapi seorang Paolo Maldini terlalu besar untuk diperlakukan sedemikian buruk.GAK SELAYAKNYA..
insiden pelecehan atas Paolo Maldini adalah salah satu catatan terburuk sejarah Milan, bahkan lebih buruk dari tragedi Istanbul itu sendiri.
Loyalitas tanpa cela selama 25 tahun gak pantas mendapat balasan gak terhormat seperti itu, apapun alasannya.MALDINI JUGA HANYA MANUSIA
SUMBER BERITA : http://thetopix.com/CERITA-DI-BALIK-AKHIR-PERJALANAN-KARIR-SEORANG-MALDINI-Mei-topic-496521373768626

No comments:

Post a Comment