Seusai ditinggal Ancelotti pada 2009, suhu kursi allenatore Milan semakin memanas tiap musimnya.
Sejak itu, tercatat sudah ada tujuh pelatih hadir di bangku pelatih Milan.
Ancelotti, yang meninggalkan Milan dengan kesan positif, bisa disebut menjadi pelatih paling langgeng di San Siro. Namun, setelah dia, Il Diavolo Rosso mulai berlaku "kejam" kepada pelatih yang tak mencapai target.
Dari mulai Leonardo pada 2009 hingga Cristian Brocchi pada 2016, hanya ada Massimiliano Allegri yang berhasil menjadi pelatih Milan lebih dari semusim.
Allegri sukses mempersembahkan scudetto kedelapan bagi Rossoneri sekaligus yang terakhir pada era Silvio Berlusconi.
Hal wajar mengingat skuad yang dimiliki Allegri saat itu mentereng. Dihuni pemain bintang seperti Zlatan Ibrahimovic, Ronaldinho, hingga Thiago Silva, sudah "wajib hukumnya" bagi Milan meraih scudetto.
Hanya sekali meraih scudetto, umur Allegri di Milan pun cuma berjalan tiga setengah musim. Pada pertengahan Serie A 2013-2014, Allegri akhirnya dipecat karena saat itu tidak berhasil membawa Milan ke papan atas klasemen.
Sepeninggalan Allegri, pelatih-pelatih Milan berikutnya tidak ada yang mampu bertahan lebih dari satu musim. Sampai akhirnya, Vincenzo Montella datang pada awal musim ini.
Montella, yang dibebani target minimal finis di zona Liga Europa, sukses mencapainya dengan skuad ala kadarnya. Si Pesawat Terbang Kecil sukses membawa Milan berlaga di kompetisi antarklub Eropa.
Usai lengsernya Allegri, kursi pelatih Milan yang sebelumnya selalu "panas pelan-pelan mulai kembali dingin" pada era Montella.
Pemilik baru Milan, Li Yonghong, berniat untuk mempertahankan Montella sebagai juru taktik musim depan.
Dengan ditopang situasi finansial yang lebih baik, Montella dan para personel Rossoneri seharusnya bisa menjaga harapan besar akan kebangkitan Milan pada musim-musim berikutnya.
No comments:
Post a Comment